Masa kini masyarakat Indonesia telah mengenal
teknologi yang beragam. Penggunaanya pun beragam sehingga menguntungkan bagi
masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, Dunia pramuka pun ikut
berkembang. Walaupun cukup banyak kegiatannya dilakukan secara outdoor, tetapi teknologi juga banyak membantu kegiataan
kepramukaan.
Dari dahulu, Pramuka memang telah mengenal
teknologi. Yang paling sederhana, adalah penggunaan kompas, telegram, hingga
radio komunikasi walaupun masih dinilai sederhana bila dibandingkan denganzaman
sekarang. kini, Pramuka diseluruh bagian dunia, semakin mudah terhubung berkat
teknologi bernama internet. Induk kepramukaan antar negara menjadi lebih mudah
melakukan komunikasi.
Bahkan salah satu kegiatan Pramuka yakni Jambore
juga melibatkan teknologi sehingga tercetuslah Jamboree On The Air (JOTA).
Penggunaan internet yang seamkin meningkat, membuat organisasi kepramukaan
menciptakan kegiatan bernama Jamboree On
The Internet.
![]() |
Logo JOTA & JOTI |
Setiap tahun, kegiatan ini diselenggarakan pada akhir pekan
minggu ke-3 pada bulan oktober. Kegiatan JOTA pertama kali diselenggarakan
dalam rangka 50 tahun Gerakan Kepanduan Dunia pada tahun 1957, dan dirancang
oleh seorang amatir radio berkebangsaan Inggris dengan callsign G3BHK.
JOTA adaalah Jambore yang memanfaatkan radio
komunikasi atau menggunakan frekuensi radio amatir. Dengan bergabung menjadi
anggota Pramuka, ia dapat turut serta dalam kegiatan komunikasi radio Pramuka
yang telah mendunia.
Aktivitas ini telah di mulai hampir 50 tahun yang
lampau oleh organisasi Pramuka Dunia atau WOSM (World Organization Scout
Movement) dan juga dilaksanakan lebih dari setengah abad di Indonesia oleh Kwarnas
bekerja sama dengan Organisasi Radio Amatir Indonesia (ORARI). Sehingga
diharapkan kedepannya generasi penerus bangsa dapat berkarya dan memajukan
negara Indonesia tercinta ini melalui hal hal seperti ini.
Semua operator amatir radio dari seluruh dunia
berpartisipasi dengan lebih dari 500.000 Pramuka untuk mengajarkan mereka
tentang radio dan membantu mereka untuk menghubungi Pramuka-Pramuka lain dengan
menggunakan perangkat radio amatir dan sejak tahun 2004, menggunakan Basis
Echolink-VoIP. Para Pramuka juga didorong untuk mengirim konfirmasi komunikasi
(baik dalam bentuk elektronik maupun kertas) yang dikenal sebagai kartu QSL.
(QSL Card atau eQSL Card apabila dikirim secara elektronik) Ini merupakan
pembelajaran bagi para Pramuka untuk mengenal dan bertukar pengalaman dengan
Pramuka-Pramuka dari berbagai penjuru dunia.
![]() |
foto saat JOTI |
Sementara, JOTI lebih memanfaatkan beberapa program
komputer yang berkaitan dengan komunikasi via internet. Meski via internet,
ikut serta JOTI bukan hal yang sulit. Hanya memerlukan browser atau peramban
seperti Firefox, Chrome atau Internet Explorer serta aplikasi chatting seperti
mIRC, Pramuka harus up to date atau mengikuti perkembangan zaman, ujar Ketua
Kwarnas, Adyaksa Dault.
JOTI dirintis pada tahun 1995 oleh Rovers
Queanbeyan sementara satu Rover, Norvan Vogt berada di pertukaran pelajar di
Belanda, dengan kru rumah di Australia dikoordinasi oleh Brett Sheffield.
Mereka menghubungkan Putten, Belanda dengan Queanbeyan, Australia dengan
mendedikasikan server IRC. Pada bulan November 1996 Komite Pramuka Dunia,
mencatat bahwa kepramukaan sudah memiliki kehadiran yang cukup besar di
Internet, dan sudah ada sebuah Jambore informal dan berkembang pesat di
Internet, memutuskan bahwa JOTI harus menjadi acara resmi Pramuka
internasional, dan yang seharusnya diselenggarakan pada akhir pekan sama dengan
Jambore di udara (JOTA).
0 komentar:
Posting Komentar